INFOZONE1.ID-Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), kini sudah merambah ke industri kreatif dan perfilman. Sebab, AI menawarkan cara baru produksi film yang lebih cepat, murah dan canggih.
Mulai dari penulisan ide cerita, pembuatan efek visual, hingga pascaproduksi. Pekerjaan yang dulunya hanya bisa dilakukan studio besar, kini dapat dikerjakan lebih sederhana, bahkan oleh kreator independen dengan modal terbatas.
Dosen Ilmu Komunikasi UMY Budi Dwi Arifianto menilai, kehadiran AI memiliki dua sisi yang saling berlawanan. Di satu sisi, membawa efisiensi besar dalam berbagai tahap produksi, namun di sisi lainnya memunculkan persoalan baru terkait etika, hak cipta, dan ancaman terhadap profesi pekerja kreatif.
”Saat proses produksi, teknologi virtual cinematography dan generative background memudahkan sineas menciptakan adegan kompleks. Saat pascaproduksi, AI mampu melakukan color grading otomatis, dubbing, pembuatan efek visual, dan lain sebagainya,” ucapnya melalui pernyataan tertulis, Senin (25/8/2025).
Lelaki yang akrab disapa Tobon itu menilai, AI juga membuka peluang kreativitas baru. Sineas kini bisa bereksperimen melampaui keterbatasan teknis maupun finansial, sehingga sangat memungkinkan pembuatan dunia fantasi yang dulu hanya bisa dilakukan saat melakukan produksi di studio besar.
”Bahkan kini, satu orang bisa menghasilkan karya berskala besar tanpa tim besar. Aksesibilitas semakin terbuka. Misalnya, AI mampu menghadirkan kembali tokoh sejarah atau budaya klasik melalui visualisasi digital yang lebih hidup,” katanya.(Red).