Hukum  

Pembukaan Pesantren Ruhhul Qudsi, Lapas Banjar Siap Cetak WBP Yang Bermartabat

Lapas Kelas IIB Banjar pembukaan pesantren Ruhhul Qudsi dan Istigosah di Mesjid Baiturrahman Al-Munibin Lapas Banjar,Selasa 7 Oktober 2025.
Lapas Kelas IIB Banjar pembukaan pesantren Ruhhul Qudsi dan Istigosah di Mesjid Baiturrahman Al-Munibin Lapas Banjar,Selasa 7 Oktober 2025.

INFOZONE1.ID-Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Banjar pembukaan pesantren Ruhhul Qudsi dan Istigosah doa bersama pegawai dan warga binaan di Mesjid Baiturrahman Al-Munibin Lapas Banjar,Selasa 7 Oktober 2025.

Kegiatan ini diikuti oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Banjar, Tutut Prasetyo, Pimpinan Pondok Pesantren Ittihadul Ummah Patimuan Cilacap, KPLP Banjar, Kasi Binadik dan Giatja Lapas Banjar, Kasi Adm. Kamtib Lapas Banjar, Kasubsi Regbimkemas Lapas Banjar, Kasubsi Keswat Lapas Banjar, Kasubsi Giatja Lapas Banjar, Kasubsi Keamanan Lapas Banjar dan 30 orang santri pesantren Ruhhul Qudsi Lapas Banjar.

Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Banjar, Tutut Prasetyo mengatakan keberadaan ponpes ini diharapkan menjadi pusat pendidikan agama yang mampu mencerahkan dan membentuk karakter religius warga binaan.

” Diharapkan dengan adanya pesantren ini dapat melahirkan pribadi-pribadi yang lebih baik, bahkan bisa menjadi hafiz dan hafizah Al-Qur’an. Ini bagian dari ikhtiar agar warga binaan pulang membawa cahaya ilmu, bukan sekadar bebas secara fisik,” ujarnya.

Tutut Prasetyo menegaskan pentingnya momentum ini sebagai bentuk mencetak wargan binaan yang bermartabat dan jangan hanya dijadikan ritual melainkan bagian dari upaya memperkuat iman, menumbuhkan kebersamaan, dan menghadirkan ketenangan bagi keluarga besar maupun warga binaan.

“Keberadaan ponpes di dalam lapas merupakan langkah strategis untuk menghadirkan pembinaan spiritual dan pendidikan agama yang berkelanjutan bagi warga binaan,” ungkapnya.

“Ia juga mengingatkan agar fasilitas yang sudah ada dijaga bersama sehingga manfaatnya bisa terus dirasakan. Lebih jauh, bekal pendidikan agama diharapkan mampu menjadi modal berharga bagi warga binaan ketika kembali ke masyarakat,” imbuhnya.(Red).