ITS Dukung Inovasi Teknologi Bawah Air

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), mendukung inovasi teknologi bawah air dengan menggelar seminar nasional.
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Dr Muhammad Ali SE MM MTr Opsla (kiri) dan Rektor ITS Prof Dr Ir Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD saat serah terima cinderamata.

INFOZONE1.ID-Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), mendukung inovasi teknologi bawah air dengan menggelar seminar nasional.

Seminar bertema Teknologi Bawah Air Masa Depan dalam Pertahanan Maritim Indonesia ini berlangsung di Gedung Research Center ITS.

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI, Muhammad Ali, hadir bersama praktisi unggulan dari berbagai sektor. Acara tersebut berlangsung di Auditorium Research Center ITS.

Industri Maritim

Dalam materi pembuka, Kasal Ali menegaskan pentingnya pengembangan industri maritim Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar.

“Posisi strategis Indonesia membuat 40 persen perdagangan dunia melewati perairannya,” kata Kasal.

Ali juga memaparkan beragam ancaman maritim di masa depan, baik militer maupun non-militer.

Ancaman tersebut mencakup invasi, sabotase bawah laut, perompakan, penyelundupan, bencana alam, hingga serangan siber.

Dalam menghadapi kompleksitas itu, Indonesia kini memiliki empat kapal selam aktif yang perlu ditambah. Ali menekankan, kekuatan bawah laut harus terus dikembangkan menghadapi ancaman maritim.

“TNI Angkatan Laut telah menyiapkan rencana pembangunan kapal selam modern berteknologi mutakhir,” ucap Kasal. “Penguatan juga meliputi baterai lithium-ion, persenjataan canggih, kapal selam nirawak, dan sistem pengawasan bawah laut.”

Ali menargetkan Indonesia memiliki 12 kapal selam pada 2044 untuk menjangkau seluruh wilayah laut nasional.

“Target ini penting demi mengamankan setiap pulau Indonesia,” katanya.

Pertahanan Maritim

Sementara itu, Rektor ITS Prof Dr Ir Bambang Pramujati mendukung penuh rencana pertahanan maritim Indonesia.

Ia menegaskan ITS siap berkontribusi melalui riset, pengembangan teknologi, dan penyiapan sumber daya manusia unggul.

Bambang menyebut ITS membangun pusat klaster maritim sebagai wadah hilirisasi inovasi mahasiswa.

ITS juga membuka sinergi dengan pemerintah dan industri, termasuk PT PAL dan TNI AL.

Ia berharap seminar tidak hanya menjadi forum diskusi, tetapi juga membangun kerja sama strategis.

“Kami siap berkontribusi melalui mitra strategis bersama Angkatan Laut,” pungkas Bambang optimistis.(Red).